Dengan rasa takut dan ragu aku memanggilmu.
Dengan aku tanpa mengenalmu aku juga sebutkan panggilanmu.
Dan dengan seiring waktu aku terbiasa memanggilmu dengan sebutan itu.
Ayah aku memanggilmu.
Walaupun tanpa aliran darah dalam tubuhku tapi kasih sayangmu tak mengalahkan orang yang mengalirkan darahnya padaku.
Ayah...
Kan ku sebut namamu terus dalam sanubariku.
Kan ku ingat jasa jasamu yang memberi ruang untukku dan ibuku.
Ayah walaupun engkau bukan ayah kandugku tpi aku menyayangimu.
Walau engkau bukan ayah kandungku aku tetap menghormati dan mematuhi ajaran baikmu.
Terima kasih ayah.
Walau engkau ayah sambungku anggapanku beda kau adalah ayah kandungku...
Puisi ini ditulis oleh Angel Lailatul M, siswi kelas 7D yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler Jurnalistik.
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق